UBAH INSECURE MENJADI BERSYUKUR

                 Hai semua, gimana kabarnya? Semoga baik-baik aja yah. Kali ini aku mau cerita tentang pengalamanku berproses dari dulu waktu kecil masih malu-malu sampe sekarang yang bisa dibilang lebih ke malu-maluin 😝. Mau tau gimana? Yukk cekidotttt.

              Insecure, banyak pasti dari kalian yang sering denger kata ini, yaps kata ini merupakan salah satu yang bisa dibilang menghambat prosesku bertumbuh kembang tapi bisa dibilang juga sebagai pemacuku untuk belajar menjadi orang yang lebih baik. Dulu waktu aku kecil, mungkin belum tau kata insecure ini, tapi yang aku tau, aku ngga terlalu percaya diri. Bahkan ketika aku mempunyai bakat / kemampuan tertentu, aku enggan menunjukkannya sebelum orang lain menunjukku untuk menunjukkannya. Dari kecil sebenernya aku udah dilatih banyak hal oleh ibuku yang mendaftarkanku les tari, renang, piano, vocal, bahkan modelling haha 😂. Kata ibuku si, karena dulu waktu kecil ibuku ingin melakukan banyak hal tapi terhambat oleh waktu yang dimana kondisi ibuku berbeda pasti denganku waktu kecil. Tapi selain itu juga, mungkin alasannya karena orang tuaku kerja dari pagi-sore dan aku bersekolah ditempat yang tidak dekat dari rumah, dengan kata lain ya engga ada yang jemput. Lalu dari situlah, setelah pulang sekolah aku biasanya pergi naik becak untuk ke tempat les itu, kadang sendiri kadang sama temenku juga. Baru deh habis selesai les, ibuku menjemputku di tempat les itu.

              Lalu kendalanya apa des? Harusnya kalau banyak les, banyak pengalaman, lebih percaya diri dong? Ya aku pikir juga harusnya begitu, tapi ternyata tidak buatku. Aku terlalu nyaman di zona amanku, aku cenderung tumbuh sebagai orang yang tidak mau mengambil risiko. Aku akan merasa yakin bahwa aku aman melakukan hal tersebut jika orang lain yakin dengan kemampuanku. Ketika orang lain notice bahwa aku dapat melakukan hal tersebut, disitulah baru tumbuh rasa percaya diriku. Kendalanya, selama orang tidak menyadari akan kehadiranku, selama itu pula aku tidak menunjukkan jati diriku. Aku cemas, jika apa yang akan aku lakukan memalukan dan tidak sesuai dengan ekspektasi orang lain. Hasilnya ya semua yang aku latih saat kecil itu, tidak aku tekuni dan ya cuma jadi hobi aja.  Jadi selama ini pencapaianku dari sd-kuliah ini sebenernya pure diawali dari usaha orang-orang disekitarku yang mampu meyakinkanku untuk melakukan hal tersebut. Mulai dari lomba tari, lomba modelling, lomba pramuka, lomba karya ilmiah, dan semua organisasi dari smp seperti pramuka, osis, bahkan kuliah ini aku mengikuti dpm juga, itu semua karena orang-orang disekitarku yang berhasil meyakinkanku bahwa aku bisa melakukan hal tersebut. Oiya, makasih ya buat orang-orang tersebut 😉

              Setelah diumurku yang 22 ini, aku baru mengenal kosa kata baru yaitu insecure. Setelah orang lain banyak menyebutkan kata tersebut, aku cari tau, dan ternyata itu kata yang aku cari selama ini, aku insecure dan tidak percaya diri. Tapi alhamdulillahnya lambat laun kata insecure itu sedikit berkurang pada diriku, aku sekarang mulai bisa melakukan kegiatan yang aku mampu dan menunjukkannya kedunia luar dengan hanya sedikit keraguan, contohnya adalah tulisan celotehanku di blog ini. Udah lama aku ingin mecoba menulis, walaupun aku bukan tipe orang yang gemar membaca, tapi aku suka mendengar pendapat orang lain dan ingin mengemukakan pendapatku sendiri, salah satunya lewat menulis. Awalnya aku ragu, aku tidak yakin tulisanku layak dibaca dan dapat diterima oleh orang lain. Tapi menurutku ini semua karena pandemi, banyak hal yang aku pelajari saat pandemi, aku banyak mendengarkan pendapat orang lain lewat youtube dan aku banyak melakukan aktivitas yang baru tanpa memposting ke social media sehingga tidak banyak orang yang memberikan komentar buruk yang membuat mentalku down. Dan dari pandemi ini pula, aku belajar untuk berfikir positif bahwa aku bisa dan aku hanya ingin berkarya dan berekspresi supaya orang lain tau apa yang aku bisa dan aku rasakan. Lalu setelah aku mencoba untuk menulis ini, diluar ekspektasi ternyata usahaku untuk mencoba hal baru ini engga sia-sia, aku puas dan lega setelah mengekspresikan apa yang aku rasakan dan alhamdulillahnya lagi aku mendapat beberapa komen yang positif, bahkan ada yang bilang aku cocok jadi penulis wkwk ah bisa aja 🙈

              Nah, buat kalian yang masih insecure nih, sebenernya hal yang wajar sih. Dan sepertinya insecure ini susah untuk dihilangin tapi bisa untuk dikurangin. Akupun juga masih belajar mengenai hal itu. Yang pertama yang bisa kita lakukan adalah kita engga boleh membandingkan diri kita dengan orang lain, karena yang kita punya belum pasti dia juga punya, begitupun sebaliknya. Kita cenderung engga menyadari bahwa kita punya kelebihan yang belum pasti orang lain punya. Dan ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain, kelebihan yang kita punya bisa jadi tertutupi dengan kelebihan orang lain, sehingga yang ada dipikiran kita hanya kekurangan yang ada.  Jadi maksimalkan aja apa yang kita punya, jangan ragu untuk memulai, kalau ada orang berkomentar negatif tentang apa yang kita lakukan, yaudah buat itu sebagai masukan aja, jangan malah membuat hati kecil kita menciut. Terkadang sifat cuek itu memang diperlukan, terserah orang lain mau berkata apa, yang penting apa yang kita lakukan itu tidak merugikan orang lain. Siapa tau, dengan kita menunjukkan kemampuan atau jati diri kita sesungguhnya, ada orang lain yang bisa melihat sisi positif itu dan malah terinspirasi dari apa yang kita lakukan. Jadi yuk bareng-bareng kita mencoba  untuk bersyukur dengan apa yang kita punya, dan salah satu wujud syukur itu dengan memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan kita. Sekali lagi pliss jangan ragu, kalau kita engga memulai kita engga akan tau hasilnya, selama itu engga merugikan orang lain, just do it 😊

Comments

Popular posts from this blog

PEREMPUAN

TEMAN MAIN, TEMAN BELAJAR, TEMAN HIDUP