TEMAN MAIN, TEMAN BELAJAR, TEMAN HIDUP
Haloo, ketemu lagi sama aku, desiduii. Aku gatau ada yang baca atau engga. Aku cuma pengen cerita aja tentang kehidupan, asek. Tapi gatau yang mau diajak cerita siapa. Jadii aku mencoba menulis, walau ya hanya begini, maklumi aja yah 😅
Oke, kali ini
aku pengen cerita tentang pertemanan. Teman yang aku maksud disini luas ya,
bisa jadi teman main, teman belajar, bahkan teman hidup. Adakalanya teman yang
kita punya cuma bisa jadi salah satu dari ketiga tipe teman yang aku sebutin
tadi. Yang pertama teman main, mayoritas orang yang bisa kita jadiin teman main
itu orang yang easy going, engga ribet, dan ya satu frekuensi sama selera
tempat hiburan kita. Kalo aku sendiri tipe yang suka main ke tempat yang dingin
kayak pegunungan atau dataran tinggi gitu, atau kalau waktunya ga banyak cukup
ke timezone juga ga masalah haha, cuman kalo sekedar nongkrong di warung kopi
gitu aku ga begitu suka, kayak harus ada aktivitasnya gitu lho, karena definisi
main menurutku itu ya menciptakan pengalaman baru. Tapii lebih tepatnya lagi si
kalo aku ni ya, yang penting bukan ke tempat mana yang aku suka tapi sama siapa
aku kesana. Seriuss, bukan melulu tentang cowok ya, cuman kadang baik cewek
maupun cowok yang terlalu banyak ngeluh capek dan ribet pas kita main tu ga
asik juga, ya kan?
Tipe teman
yang kedua yaitu teman belajar. Bisa dibilang susah si nyamain orang di teman
main sama teman belajar. Kalau aku pribadi baru nemuin temen main yang bisa sekaligus jadi temen belajar akhir-akhir ini. Dann disini pasti tipe teman yang kita butuhin itu yang
rajin, konsisten, dan membawa aura postif saat kita belajar. Engga selalu harus
orang yang pinter kok yang bisa kita jadiin teman belajar. Disini yang penting
adalah dia yang mau belajar karena keinginannya sendiri dengan metode belajar
yang sama. Kalo aku biasanya lebih baik belajar sendiri dulu baru memutuskan
belajar sama teman lain, karena aku harus tau dasarnya dulu biar bisa mengikuti
alur belajar sama teman-teman yang lain. Yaa biasanya bisa dibilang teman ambis
juga ya kalo ini. Ga masalah kok ambis, selama ga merugikan orang lain, ya to?
Cumannn, bukan berarti aku tipe yang ambis terus gitu, tergantung sikon aja,
fleksibel broow. Bahkan bisa dibilang aku termasuk santai, baru tuh kalo dah
mepet, sikaaaaatttt 😂
Nahhh,
selanjutnya tipe teman yang ketiga nih yang susaaaah banget nyarinya dan pasti lebih deep ya
“pertemanan” ini. Biasanya apa yang kita obrolin dan tunjukin sama teman main
dan teman belajar itu bisa dibilang cuma permukaannya aja. Sedangkan di teman
hidup ini, semua kelebihan dan kekurangan kita pasti akan keliatan seiring
berjalannya waktu. Sebenernya aku gabisa cerita lebih si di tipe ketiga ini, karena
ya aku belum nemu orang yang bisa dikatakan teman hidup. Tapi gamungkin aku
stop celotehanku ini cukup disini dong. Aku mau sharing aja menurut pendapat
orang lain yang udah menemukan teman hidup mereka. Berhubung aku orang yang
suka kepo tentang sifat dan kehidupan orang lain, jadi aku banyak cari info
tentang yang satu ini.
Banyak yang
bilang kalau teman hidup itu adalah dia yang bisa bijak menerima kelebihan kita
dan mentoleransi kekurangan kita serta dia yang bisa menempatkan diri kapan
cukup menjadi pendengar yang baik, kapan pula bisa menjadi penasihat yang
handal. Karena namanya juga teman hidup, ya yang kita inginkan pasti seumur
hidup. Seberapa buruk kebiasaan kita, kita pasti gabisa 100% memperbaiki keburukan itu, usaha perlu tapi ya manusia kan gaada yang sempurna, jadi toleransi itu
sangat-sangat penting. Makanya sebelum kita memutuskan untuk menjadikan dia
teman hidup kita, kita harus yakin pada diri kita sendiri kalo kita bisa mentoleransi
kekurangan dia dengan lapang dada, seperti halnya ketika kita mentoleransi
kekurangan dari keluarga kita. Dannn katanya nih, katanyaa untuk menemukan
teman hidup itu setiap orang pasti punya versi masing-masing, gabisa disamakan.
Tapi satu yang aku tau, ketika kita ketemu sama teman hidup ini, ada perasaan
atau keyakinan sendiri yang entah darimana datangnya bisa muncul dan membuat
hati kita mantap di waktu yang tepat. Harus ditekankan disini ya, waktu
yang tepat, kenapa? Karena engga sedikit dari mereka yang ternyata teman hidup
yang selama ini dicari itu adalah teman lama yang gaada kabarnya tiba-tiba
muncul dan timbullah keyakinan itu, walaupun engga semua orang gitu si.
So, buat yang
belum menemukan teman hidupnya, dikala teman-teman sebaya nya udah cukup banyak
yang menemukannya, jangan berkecil hati yah, kamu engga sendiri, ada akuh
HAHAHA. Nikmatin aja waktu sendiri kamu sekarang dengan terus memperbaiki diri
atau kalo kata yang lagi trend si memantaskan diri. Dan yakin aja kalau teman
hidup (jodoh) itu adalah cerminan diri. Ketika kita sibuk memantaskan diri
jangan lupa berdoa supaya doi juga sedang sibuk memantaskan dirinya sampai saat
waktu yang tepat bertemu dengan kita, asek. Dah ah, malu aku, good luck buat
pencarian dan penantian kalian, have a nice day 😉
Comments
Post a Comment